15 Siswa SMK STRADA II Kibarkan Semangat Bela Negara dalam Korps Kadet Republik Indonesia (KKRI) Gelombang Kedua

Jakarta, Oktober 2025

Sebanyak 15 siswa SMK STRADA II mencatatkan prestasi membanggakan dengan terpilih sebagai peserta Korps Kadet Republik Indonesia (KKRI) Gelombang Kedua. Program bergengsi yang digagas oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) ini menjadi ajang pembinaan karakter, kedisiplinan, dan semangat bela negara bagi pelajar tingkat SMA/SMK di seluruh Indonesia.

KKRI merupakan bagian dari implementasi Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata), sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945. Setelah sukses pada gelombang pertama, gelombang kedua difokuskan bagi siswa-siswi SMK, dengan lokasi pelatihan di Dodiklatpur Rindam Jaya, Gunung Bunder, Bogor sebuah kawasan latihan militer yang menantang dan sarat nilai kebangsaan.

Dari Seleksi Hingga Lolos Tes Kesehatan: Awal Perjalanan yang Menegangkan

Kisah 15 siswa SMK STRADA II dimulai pada 22 September 2025, ketika sekolah menerima pemanggilan untuk seleksi peserta KKRI. “Kami sangat senang karena bisa ikut seleksi ini. Banyak teman ingin ikut tapi tidak mendapat kesempatan,” ungkap salah satu peserta. Tahapan pertama berupa tes kesehatan di Kodim 0503 Jakarta Barat pada 24 September menjadi ujian awal bagi mereka. Meski sempat diliputi rasa khawatir tidak lolos, namun seluruh 15 siswa berhasil lulus tes kesehatan dengan hasil memuaskan. Dukungan moral dari para pembina dan perhatian dari pihak Kodim, termasuk pemberian sembako dan santapan bersama, semakin memupuk semangat mereka sebelum berangkat mengikuti pelatihan.

Menjalani Pendidikan Militer di Gunung Bunder: Tiga Hari yang Tak Terlupakan

Pada 26 September 2025, rombongan SMK STRADA II bersama dua guru pendamping diberangkatkan dari Koramil 01 Tamansari menuju lokasi pelatihan. Dengan penuh antusias, mereka menumpang truk tentara bersama peserta dari SMK lain. “Perjalanan menuju Gunung Bunder penuh canda dan semangat. Kami sudah siap menghadapi tantangan,” kenang mereka.

Setibanya di lokasi pukul 19.00, hujan deras menyambut kedatangan para kadet muda. Mereka segera melakukan registrasi dan dibagi ke dalam beberapa kompi dengan penanda warna biru, kuning, dan hijau tua. Malam pertama ditutup dengan pemutaran film “Believe” kisah inspiratif tentang Jenderal TNI Agus Subiyanto yang kini menjabat sebagai Panglima TNI.

Latihan, Outbound, dan Api Unggun: Membangun Jiwa Kepemimpinan

Hari kedua dimulai sejak dini hari pukul 04.00. Setelah sarapan, seluruh peserta mengikuti upacara pembukaan di Lapangan Pancasila. Mereka mendapatkan motivasi langsung dari figur muda inspiratif, Ken Febrian dan Kemal, yang berbagi pengalaman sukses di usia muda.

Kegiatan dilanjutkan dengan outbound dan latihan kerja sama tim, mengasah ketahanan fisik sekaligus memperkuat rasa kebersamaan. Sore hingga malam, mereka mengikuti upacara api unggun, momen penuh makna yang membangkitkan semangat nasionalisme di tengah udara dingin pegunungan. “Api unggun itu jadi simbol semangat kami. Rasanya bangga sekali bisa ada di sana,” ujar salah satu siswa.

Penutupan yang Mengharukan dan Jalan Menuju Monas

Pada hari terakhir, seluruh peserta mengikuti upacara penutupan KKRI dengan khidmat. Lagu “Darah Sebening Air Mata” menggema di Lapangan Pancasila, mengiringi rasa haru sekaligus bangga. Sesi materi medis dan lomba yel-yel menjadi penutup kegiatan sebelum pengumuman hasil. Dari ajang ini, Kompi Ende meraih juara satu dan Kompi Delta juara dua lomba yel-yel. Kompi ini  beranggota beberapa siswa SMK Strada II. Tidak berhenti di situ, mereka juga terpilih untuk mewakili Kodim 0503 Jakarta Barat dalam defile (baris-berbaris) di Monas, dalam rangka HUT TNI ke-80.

Puncak Kebanggaan: Tampil di HUT TNI ke-80

Setelah pelatihan lanjutan sejak 30 September hingga 3 Oktober 2025, sebanyak 13 siswa SMK STRADA II terpilih menjadi bagian dari 63 pasukan defile nasional pada Upacara HUT TNI ke-80 di Monas. Dengan tema “TNI PRIMA – TNI RAKYAT – INDONESIA MAJU,” mereka tampil gagah di hadapan Presiden Republik Indonesia dan seluruh jajaran TNI.

“Rasa lelah terbayar ketika kami berdiri tegap di depan Bapak Presiden. Itu pengalaman yang tidak akan kami lupakan,” ungkap Rendy Joshua, penulis refleksi sekaligus salah satu peserta dari kelas XI Akuntansi.

Refleksi: Semangat Baru dari Gunung Bunder

Bagi para siswa, KKRI bukan sekadar pelatihan fisik, tetapi perjalanan pembentukan karakter dan jati diri. “Saya belajar disiplin, tanggung jawab, sopan santun, serta arti kerja sama. Kegiatan ini membuat saya lebih mencintai tanah air dan menghargai waktu,” tulis Rendy dalam refleksinya.

”Saya belajar banyak hal tentang kepemimpinan, tanggung jawab, dan kekompakan tim. Setiap hari kami dibiasakan untuk datang tepat waktu, menjaga kerapian, serta mengikuti instruksi dengan disiplin. Meskipun terasa berat pada awalnya, lama-kelamaan saya mulai menikmati setiap prosesnya. Kami berlatih baris-berbaris, belajar etika kepemimpinan, hingga memahami nilai-nilai cinta tanah air dan pengabdian kepada masyarakat ” ungkapan refleksi dari Karnando

“Mengikuti kegiatan di Gunung Bunder dan KKRI di Monas memberi saya banyak pelajaran berharga. Saya belajar arti disiplin, tanggung jawab, dan rasa cinta tanah air. Saya juga berjanji pada diri sendiri untuk tidak datang terlambat lagi dalam mengikuti kegiatan apa pun. Inilah pengalaman dan refleksi saya pengalaman yang mungkin tidak akan saya dapatkan jika saya bersekolah di tempat lain”  tulis Rizky

“Bagi saya ini adalah pengalaman yang tidak akan saya lupakan. saya bertemu banyak orang disana bahkan bisa menambah relasi dengan berteman dengan yang lain, baik dari yang 1 kodim hingga dengan kodim yang berbeda. pengalaman ini tentu tidak akan saya dapatkan dari sekolah lain dan saya bangga menjadi bagian dari KKRI, Pasukan Defile, dan Keluarga SMK Strada II” tulis Andrew

Program KKRI menjadi bukti nyata bahwa pendidikan bela negara dapat diimplementasikan dengan pendekatan yang inspiratif dan membangun karakter generasi muda. Melalui pengalaman ini, siswa SMK STRADA II tidak hanya membawa pulang seragam dan sertifikat, tetapi juga semangat juang dan nasionalisme yang mengakar.

Menyiapkan Generasi Tangguh, Disiplin, dan Cinta Tanah Air

Kisah 15 siswa SMK STRADA II adalah contoh nyata bagaimana pendidikan kejuruan dapat berperan dalam pembentukan karakter bangsa. Melalui keterlibatan dalam kegiatan KKRI, para siswa tidak hanya belajar tentang kedisiplinan, tanggung jawab, dan kerja sama, tetapi juga memaknai arti penting cinta tanah air dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman ini menjadi bekal berharga bagi mereka untuk tumbuh menjadi generasi muda yang tangguh, berintegritas, dan siap berkontribusi bagi bangsa.

Semangat yang ditunjukkan para kadet muda ini selaras dengan Visi Perkumpulan Strada, yaitu:

“Menjadi komunitas pendidikan yang unggul, peduli, dan berjiwa melayani.”

Serta sejalan dengan salah satu Misi Perkumpulan Strada, yaitu:

“Menyelenggarakan pendidikan yang unggul bagi kaum muda agar berkembang menjadi pribadi yang cerdas, peduli, berkarakter, mandiri, dan cinta tanah air.”

Selamat kepada seluruh peserta!
Semoga semangat juang dan disiplin yang dibentuk melalui pengalaman ini terus tumbuh, menjadi inspirasi bagi seluruh siswa SMK STRADA II untuk terus berkarya, berkarakter, dan berkontribusi bagi Indonesia sebagai wujud nyata dari semangat unggul, peduli, dan berjiwa melayani yang menjadi jati diri Perkumpulan Strada.

Penulis: Tim Redaksi SMK STRADA II Kontributor Refleksi: Rendy Joshua (Kelas XI Akuntansi), Karnando (Kelas XI Akuntansi), Rizky Juniartha Setiawan (Kelas XI Akuntansi), Andre Saputra  (Kelas XI Akuntansi),